FOOD IRRADIATION
FOOD IRRADIATION
Food Irradiation (iradiasi makanan) adalah proses
yang dilakukan kepada makanan dengan memanfaatkan radiasi pengion dalam
pemaparannya. Hal ini dilakukan untuk sterilisasi makanan seperti membunuh
bakteri, hama serta parasit yang membahayakan yang terdapat pada makanan.
Selain itu, food irradiation ini juga digunakan untuk menjaga kesegaran dari
suatu makanan. Pada
proses iradiasi makanan, tidak semua suhu dapat digunakan. Suhu yang baik untuk
iradiasi makanan yaitu pada 00C atau pada suhu dingin. Hal
ini karena pada suhu dingin, mikroorganisme akan membeku dan proses difusi akan
berhenti sehingga mikroorganisme ini tidak dapat bergerak ke mikroorganisme
lain. Karena koefisien difusi es sangat lambat, maka mikroorganisme tersebut akan
terbunuh dari makanan yang diiradiasi karena hancurnya sel pada mikroorganisme
tersebut. Namun proses ini tidak menghilangkan rasa serta warna makanan. Apabila
digunakan suhu tinggi maka protein yang ada pada makanan akan rusak dan
mempengaruhi warna serta rasa dari makanan.
Penggunaan iradiasi makanan bertujuan untuk :
- Membunuh bakteri atau organisme berbahaya lainnya,
termasuk serangga atau dikenal dengan proses sterilisasi. Pada proses
sterilisasi digunakan dosis yang rendah dalam pemaparan dikarenakan adanya
pengaruh dari faktor bobot organ yang digunakan untuk reproduksi bernilai
tinggi.
- Digunakan untuk mengawetkan makanan, seperti sayuran,
buah, bji-bijian serta jenis kacang-kacangan.
Jenis radiasi yang cocok digunakan untuk
iradiasi makanan adalah gamma. Hal ini karena jangkauannya yang sangat jauh.
Umunya digunakan irradiator cobalt-60 yang dapat menghasilkan energi 1 MeV dan ½
MeV dengan energi maksimal untuk gamma yaitu 5 MeV. Apabila gamma ini berenergi
terlalu tinggi maka akan dihasilkan pancaran neutron yang dapat mengaktivasi
apapun sehingga memancarkan radiasi.
Lalu bagaimana
dengan radiasi pengion lainnya? Berikut penjelasan singkat terkait radiasi
pengion lainnya.
1. Partikel alfa (1 MeV)
Partikel
alfa dengan energi 1 MeV memiliki jangkauan yang pendek sehingga membutuhkan
energi yang sangat tinggi untuk dapat mencapai target yang akan di iradiasi. Sehingga
partikel alfa tidak baik digunakan untuk iradiasi makanan.
2. Ion berat (1 MeV)
Sama
halnya dengan partikel alfa, jangkauan yang dihasil oleh ion berat dengan
energi 1 MeV terlalu pendek.
3. Neutron
Tidak
dapat digunakan karena neutron dapat mengaktivasi apapun dan dapat menyebabkan
toksisitas.
4. Partikel Beta
Partikel
beta dapat digunakan untuk irradiasi makanan. Namun ukuran dari makanan
tersebut harus sangat kecil karena jangkauan yang dihasilkan tidak jauh.
5. Proton
Tidak
aman digunakan karena memiliki energi batas 3 MeV dan jangkauan yang rendah
sehingga apabila energi lebih dari 3 MeV akan dihasilkan neutron yang tidak
baik untuk iradiasi makanan.
Makanan yang diiradiasi dapat dikatakan
memiliki kandungan nutrisi yang sedikit dikarenakan saat roses sterilisasi
thiamin yang terkandung pada makanan akan tertarik keluar. Pada proses iradiasi
makanan, vitamin yang terkandung pada makanan akan hilang walaupun sedikit. Namun,
mineral seperti kalsium dan zat besi tidak akan hancur oleh iradiasi gamma. Hal
ini dikarenakan energi gamma yang rendah untuk iradiasi makanan tidak akan menghancurkan
elemen dari mineral.
Keuntungan iradiasi makanan yaitu:
- Tidak
memerlukan proses pemanasan sehungga tidak ada kerusakan pada protein
- Proses
terkontrol
- Dapat menjadi
perawatan efektif untuk makanan yang beku (frozen food)
- Tidak membutuhkan
senyawa kimia
- Energi yang digunakan
rendah
Kelemahan dari iradiasi makanan yaitu dapat
menghilangkan nilai gizi makanan apabila energi yang diberikan melebihi batas,
dapat membunh bakteri baik serta dapat menyebabkan kerusakan lain.
Komentar
Posting Komentar